Siapa yang pernah mendengar segitiga detonasi? Berarti kamu pernah ikut kuliah bahan peledak dan teknik peledakan hehehe.
Eits, ini bukan peledakan untuk meneror orang ya. Tapi meneror batu hahaha. FYI, bahan peledak dan teknik peledakan adalah salah satu mata kuliah Teknik Pertambangan.
Sudah, sudah kita tidak akan bahas tentang mata kuliah.
Hanya pinjam istilah saja. Ini ada hasil penelitian dan perenunganku selama tadi pagi (penelitian macam apa itu yang Cuma sehari hehehe).
Jadi, ketika tadi pagi aku sedang berada dalam perjalanan menuju ke barat (sedikit familiar dengan istilah ini ya) aku menemukan segitiga detonasi kemacetan Jakarta, yaitu tiga faktor yang menjadi penyebab kemacetan Jakarta meledak sesaat.
Ini dia segitiga detonasi kemacetan Jakarta.
Senin, iya hari senin
Hari Senin via ibu-zahraa.blogspot.co.id |
Anggota segitiga detonasi kemacetan Jakarta yang pertama adalah hari senin. Tanya kenapa? Nah, ini perlu penelitian lebih lanjut J.
Pagi..., pagi hari maksudnya
fajar pagi via wahdah.or.id |
Aktivitas manusia normal dimulai ketika pagi hari dan ini sudah menjadi sistem. Mulai dari sekolah, kantor, pasar dan lain sebagainya.
Hujan, gerimis beserta pasukannya
Hujan via bangtisna.blogspot.co.id |
Entah ada hubungan apa antara hujan dan kemacetan. Tetapi sering kita jumpai kalau hujan potensi kemacetan semakin tinggi.
Sayangnya, segitiga detonasi kemacetan ini tidak seperti segitiga detonasi bahan peledak. Pada segitiga detonasi bahan peledak, jika salah satu ditiadakan maka tidak akan terjadi ledakan.
Nah, ini tidak sepenuhnya bisa diterapkan untuk segitiga detonasi kemacetan di Jakarta. Jadi, bisa dianggap segitiga detonasi kemacetan ini masih versi beta ya. Hehehe
Kalau menurutmu bagaimana sob?