Lika - Liku Kehidupan Swasta (Mahasiswa Tingkat Akhir) hingga "Akhirnya Today is Yours"

today is yours via motivationk.com
Today is yours.... 

Kemarin pergi ke wisudaan adik kelas di salah satu kampus negeri di Bandung (tepatnya di DU, hihihi). 

Ya namanya wisudaan ya rame, meski tak seramai kampus tetangganya yang di ganeca 10. 

Beda adat soalnya, hehehe. Ini artikel g penting-penting banget sih. Hanya untuk membebaskan diri dari tuntutan pribadi, hahaha. 

Tapi siapa tau bermanfaat untuk yang baca. 

Nah berikut ini beberapa hal yang sering dialami swasta (mahasiswa tingkat akhr – red) sampai akhirnya wisuda (juga).

Saat memulai menjalani kehidupan mahasiswa tingkat akhir, rasanya kuliah kok enak ya.

Skripsi via nhorachan.blogspot.co.id

 

Saat awal-awal memulai semester dan matkul semester itu hanya ada sks untuk skripsi, mahasiswa yang bersangkutan akan merasa dunia menjadi sangat indah. 

Seminggu penuh libur. Hahaha. 

Ya bagaimana lagi, karena belum mulai bimbingan. 

Seharian bisa haha – hihi tanpa arah dan tujuan, bahkan bisa internetan seharian dengan kecepatan akses level kampus (kenceng rek…).

Satu bulan, dua bulan kemudian, bos jendral pada datang (kutipan lagu ksatria mandolin – mas yahya)… 

Pengin wisuda via hipwee.com
Satu bulan kemudian…. 

Ada kawan yang mulai tanya,”udah bab berapa vroh?” jawab dengan PD, udah bab 3 nih. 

Dua bulan kemudian…. Ada yang tanya lagi, “udah bab berapa vroh?” jawab dengan PD (pesimis dan drop), 3 vroh. 

Hawa kampus mulai sangat pengap dan sesak, apalagi ruangan pak dosen pembimbing. Hehehe. 

Akhirnya ogah-ogahan ke kampus.

Pada akhirnya skripsi adalah mutlak ada di tangan Allah SWT. Percaya deh, aku ndak bercanda ini. 

Ridho terhadap Takdir via embunhati.com
Setelah hari H batas sidang semakin mefet, segala upaya dilakukan. 

Dari mulai lembur di Lab, begadang, hingga istirahat hanya solat dan makan pun dilakoni demi skripsi yang tak kunjung rampung. 

Dan pada akhirnya, titik kulminasi pun hadir. 

Skripsi yang awalnya disambut dengan berapi-api, mulai tampak semakin jauh pergi. Hehehe. 

Pada akhirnya Allah lah yang berkuasa. Sesuatu yang terlihat mustahil jadi nyata, “kamu disuruh sidang". 

Ternyata hasil kerjamu dianggap cukup oleh pak dosen pembimbing yang baik hati. Hehehe. (mungkin ini pengalaman pribadi sih hahaha). 

Intinya, Allah tidak akan menyia-nyiakan doa dan usaha hambanya. Khusnudhan saja vroh..

Hari yang dinanti-nanti pun tiba, wisuda. “Today is yours” kata mereka gitu. hihihi 

Ilustrasi Wisuda via suryamalang.tribunnews.com
Sidang kita anggaplah berjalan lancar jaya. 

Dan prosesi selanjutnya ya wisuda. Keluarga besar diboyong ke kota tempat wisuda. 

Perasaan senang, bangga, dan tak percaya bercampur di hari itu. Ya, you did it vroh… 

Maka jargon “today is yours” rasanya memang benar.

Pendidikan, tidak semua bisa menikmatinya. Jadi, bersyukur dan jadi bermanfaat itu sudah kewajiban. 

Semangat Bersekolah via hype.idntimes.com
Tidak semua orang dapat menikmati pendidikan. 

Jangankan pendidikan tinggi, yang buta huruf saja masih ada lho. 

Oleh karena itu, sudah selayaknya rasa syukur menjadi hal mutlak, tidak semata bangga toh ingat kembali bahwa banyak orang yang telah membantumu untuk sampai di sini. 

Apalagi bagi yang biaya sekolahnya dibayar Negara (beasiswa), ya macam aku ini. 

Rasanya tidak pantas untuk berhura-hura merayakan wisuda. 

Faaina tadzhabun? Hendak kemana kamu pergi..